Blue Happiness ~ Part VI
Part VI
Sayangnya, malam itu aku hanya melewatkan keherananku begitu saja. Aku tak
peduli dengan yang lain. Selama River masih berada disampingku. Semua sudah
terasa cukup bagiku. Tapi, malam itu menjadi malam terakhir untukku melihatnya.
Matahari telah bersinar cerah. Aku menunggu River di taman dekat rumah sakit.
Pagi ini terasa begitu tenang. Tapi, aku tidar sadar ini akan menjadi pagi
terakhir bagi River.
Dari kejauhan aku melihat River. Aku hendak memanggilnya. Tapi, sepertinya ada
yang lain. River berjalan ke arah yang lain. Aku pun merasa heran. Aku putuskan
untuk mengikutinya secara diam-diam.
River terus berjalan ke arah ujung taman ini. Ia bersikap seolah ada sesuatu.
Tapi, bahkan aku tidak tahu itu. Hingga akhirnya kami sampai di sudut lain
taman ini. Aku merasa semakin ada yang aneh.
Tiba-tiba saja dari sudut lain, anak laki-laki yang kemarin itu muncul. River
dan dia sama-sama terlihat gelisah. Aku tidak bisa mendengar percakapan mereka
dengan jelas. Aku semakin dibawa penasaran.
Karena semakin penasaran aku pun hendak bergerak menuju ke arah mereka. Keluar
dari persembunyianku. Satu dari mereka sejak awal telah menyadari keberadaanku.
Saat aku berjalan ke arah mereka, tanpa ku sadar satu dari mereka juga telah
beranjak untuk mencoba menemukanku. Dia berhenti tepat di sebelahku setelah
melihatku.
Tapi, aku terus berlalu tak memperdulikannya. Dia adalah Ken. Bukan River. Aku
malah berlari sambil tersenyum ke arah River. Aku bahkan tak peduli dengan
ekspresi River.
Aku terus tersenyum di hadapannya. River pun membalasku dengan senyuman yang
ambigu. Aku jadi heran karenanya. Tapi, aku tak peduli dengan itu.
Hari ini, aku tak ingin kalah dari matahari yang terus bersinar menyinari dunia
ini. Aku juga akan terus bersinar menyinari hidup River. Tapi, sayang pada
akhirnya aku justru meredup hingga ke titik akhir.
River membawa ku ke sudut lain. Dia terus menatap ku dalam-dalam. Aku hanya
bisa terseyum tersipu karenanya. Bahkan tanpa ada kata yang terucap sekalipun
hati kami seolah sudah terpaut dalam hening.
Senja mulai menyapa. River mulai memecah keheningan.
“Aku hanya akan mengatakan ini padamu. Selamanya cerita ini hanya untukmu.
Mengerti? Jadi dengarkan ini baik-baik.”, ucap River lembut.
~Tanpa ku sadar, inilah pesan terakhirnya…
FLASHBACK END~
Komentar
Posting Komentar