Hening
Hening
Aku tak pernah tahu apa itu rasa
Bagaimana seseorang bisa jatuh hati
Berbunga ketika bertemu
Dan merindu kala tak bersua
Malam itu yang ku tahu
Aku sedang menapaki babak baru
Pergi tanpa arah
Hanya dengan berbekal dorongan udara
Aku tak melihatmu
Aku tak sadar kau pun ada
Hingga seseorang menunjuk ke arahmu
Seolah takdir sedang berhembus
Aku ikut berbalik ke arah mu
Ya, itulah saat pertama kali aku melihatmu
Jam berhenti berdetak
Aku terdiam dalam heningku
Kau tersenyum manis di sana
Sejak saat itu aku tak pernah lepas
Selalu kau yang ku cari dalam radarku
Sekalinya kau dekat
Aku justru salah berlaku
Aku hanya mampu terdiam dalam heningku
Tanpa ku sadar aku mengacuhkanmu
Aku tak peduli dan justru berpaling lalu pergi
Tahukah kamu saat itu aku selalu takut?
Karena semua yang ku tahu rasa ini pasti tak terbalas
Tak peduli betapa banyak doaku ku ucap
Air mata yang tumpah tanpa suara
Aku tahu kau pun ada bukan untukku
Tapi harapan ini tak pernah mau hilang
Bahkan punggungmu yang berlalu
Wajahmu yang tersenyum bukan untukku
Dirimu yang berlalu tanpa melihatku
Tak mampu menghapus dirimu dalam bayangku
Apakah kau tahu betapa lelahnya aku?
Menunggu sesuatu yang tak pernah jadi bagian takdirku
Apakah kau tahu betapa aku ingin berhenti?
Tapi mengapa pengharapanku tentangmu selalu berhembus?
Heningku yang tak pernah ku bagi
Heningku yang selalu ku simpan sendiri
Heningku yang ada karnamu
Mungkinkah hening ini pernah terasa hingga ke hatimu?
Aku lelah
Tapi aku tak bisa pergi
Bahkan hanya selangkah aku pergi
Semua tentangmu seolah mengejar di belakangku
Bisakah kau saja yang memecah heningku?
Bisakah hanya kau yang datang dan berkata kepadaku?
Atau setidaknya pergi saja dan benar-benar pergi
Dan jangan membuatku semakin memeluk hening ini
Hening ini mulai menusukku lebih dalam dan semakin dalam lagi
Aku tak pernah tahu apa itu rasa
Bagaimana seseorang bisa jatuh hati
Berbunga ketika bertemu
Dan merindu kala tak bersua
Malam itu yang ku tahu
Aku sedang menapaki babak baru
Pergi tanpa arah
Hanya dengan berbekal dorongan udara
Aku tak melihatmu
Aku tak sadar kau pun ada
Hingga seseorang menunjuk ke arahmu
Seolah takdir sedang berhembus
Aku ikut berbalik ke arah mu
Ya, itulah saat pertama kali aku melihatmu
Jam berhenti berdetak
Aku terdiam dalam heningku
Kau tersenyum manis di sana
Sejak saat itu aku tak pernah lepas
Selalu kau yang ku cari dalam radarku
Sekalinya kau dekat
Aku justru salah berlaku
Aku hanya mampu terdiam dalam heningku
Tanpa ku sadar aku mengacuhkanmu
Aku tak peduli dan justru berpaling lalu pergi
Tahukah kamu saat itu aku selalu takut?
Karena semua yang ku tahu rasa ini pasti tak terbalas
Tak peduli betapa banyak doaku ku ucap
Air mata yang tumpah tanpa suara
Aku tahu kau pun ada bukan untukku
Tapi harapan ini tak pernah mau hilang
Bahkan punggungmu yang berlalu
Wajahmu yang tersenyum bukan untukku
Dirimu yang berlalu tanpa melihatku
Tak mampu menghapus dirimu dalam bayangku
Apakah kau tahu betapa lelahnya aku?
Menunggu sesuatu yang tak pernah jadi bagian takdirku
Apakah kau tahu betapa aku ingin berhenti?
Tapi mengapa pengharapanku tentangmu selalu berhembus?
Heningku yang tak pernah ku bagi
Heningku yang selalu ku simpan sendiri
Heningku yang ada karnamu
Mungkinkah hening ini pernah terasa hingga ke hatimu?
Aku lelah
Tapi aku tak bisa pergi
Bahkan hanya selangkah aku pergi
Semua tentangmu seolah mengejar di belakangku
Bisakah kau saja yang memecah heningku?
Bisakah hanya kau yang datang dan berkata kepadaku?
Atau setidaknya pergi saja dan benar-benar pergi
Dan jangan membuatku semakin memeluk hening ini
Hening ini mulai menusukku lebih dalam dan semakin dalam lagi
Kerasa banget getirnya, Kak. ��
BalasHapuskalau kamu tahu lagunya Jimin Park yang Hopeless Love, mungkin bisa lebih getir lagi kalau kamu baca ini sambil dengerin lagu itu
Hapusinti puisinya bagus, berasa bgt bertepuk sebelah tangan ������
Hapus*ouch ������
tapi aku jg ngerasa banyak pengulangan perasaan di puisinya yg entah gimana kesannya bukan penekanan tapi pemborosan aja uhuhu
eh nanda, aku rasa aku salah komenin barusan hehehe maafkan akuu, bukannya di komentar aku malah nulis di reply
BalasHapusit's okay ~ thank you banget untuk review dan feed back nya
Hapusmungkin saat itu feeling nya lagi cari pembenaran kali ya
jadi nya banyak yang kata yang aku ulang
untuk jadi pembenaran