Story~ TIK TOK. TIK TOK. TIK TOK. TOLONG SEMBUYIKAN AKU!

TIK TOK. TIK TOK. TIK TOK. TOLONG SEMBUYIKAN AKU!

Tik tok. Tik tok. Tik tok. Jam dinding berdetak. Aku tetap terdiam. Hatiku mengajak memikirkan masa depan. Pikiranku tertuju pada satu titik. Google. Mendadak titik itu membawaku ke masa lampau. Terkenang indahnya masa kecil di bangku SD. Aku masih ingat saat guruku memuji puisi buatanku.
            Sekilas kenangan itu menyadarkanku. Bukankah itu tandanya aku bisa menulis? Seketika itu juga aku langsung menyelami Google. Ku cari dengan rasa berdegub kencang. Ku kumpulkan setiap kabar demi kabar lomba menulis. Aku dapat. Aku putuskan untuk mengembalikan semangat menulisku.
            Detik per detik. Menit berlalu. Jam melaju. Hari berganti. Dengan sabar namun penuh semangat ku tulis cerpen demi cerpen. Puisi demi puisi. Aku pun menyadari bahwa aku telah berhasil mengembalikan keceriaanku dalam menulis.
            Tapi masih ada satu yang menghalangi langkahku. Aku tak ingin ada orang yang tahu tentang aksiku ini. Aku takut kalau nanti orang akan berpikir tulisanku buruk rupa. Tulisanku hanya sekedar imajinasi yang tak berbatas yang mampu menembus segala ruang dan waktu. Hatiku masih belum siap untuk itu.
            “Nan, kamu sedang apa?”, tanya Dinda, sepupuku
            “Ah, enggak kok. Aku lagi nggak apa – apa.”, jawabku.
            Dinda pun berlalu begitu saja saat itu. Tapi justru itu. Ia sering menanyakan hal yang sama setiap kali ku berhadapan dengan dunia imajinasi yang sedang ku tuang. Karena itulah hal selanjutnya terjadi.
Awalnya, ketidakpercayaanku ini mulai mengikis. Awalnya inginku berniat untuk menceritakan semangat menulisku kepadanya. Tapi sayangnya aku tiba – tiba meragu. Ketidakpercayaanku merayu untuk mengurungkan inginku. Alhasil, aku kembali menyimpan semangat menulisku dalam kalbu saja.
Deadline demi deadline lomba ku selesaikan. Lomba demi lomba berhasil ku ikuti. Tapi sayang sampai detik ini waktu masih membuatku terdiam menunggu hasilnya. Sempat terbesit pesona pesimis, tapi nuraniku terus membangkitkan gelora optimis dalam hati.
Sekarang apalagi yang harus ku lakukan. Aku masih menunggu. Menunggu. Menunggu dan menunggu. Berharap akan ada keberuntungan yang tiba – tiba datang menyerbuku.
Tik tok. Tik tok. Tik tok. Waktu masih terus berdetak. Aku masih menyembunyikan semuanya sambil menunggu dewi fortuna.

SELESAI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

방탄소년단 | BTS | FILM OUT [SONG LYRICS]

The Mirror of Sky Castle

Cover|KUN, CHENLE - free love (HONNE) [SONG LYRICS]