Story~ Rindu Membiru

Rindu Membiru

            Semua biru. Terasa rapuh. Seolah dunia sedang beranjak kelabu. Bayangan semu hadirmu tersenyum lembut di sampingku. Melihatmu ada di sini hanya akan menambah pedihnya senyuman pahitku.
            Awalnya sehari seminggu aku masih bisa menahan setiap hembusan angin rindu. Satu dua bulan berlalu awan mendung mulai menyelimutiku. Setahun kini berlalu hatiku seolah dihantam badai kerinduan.
            Tersadari atau tidak. Hubungan ini mulai mengikis rasa bahagiaku bersamamu. Meski kau jauh di sana kita masih saling menyatu. Namun meskipun begitu aku hanya makhluk biasa. Aku selalu menahan setiap jengkal rasa rinduku untukmu. Kabar darimu selalu menjadi obat paling mujarab untuk penyakit rinduku.
            Bentangan samudera pasifik telah sukses memisahkan raga kita. Impian kita masing – masing telah memenangkan pertempuran ego kita. Kita terpisah antara jarak, ruang dan waktu. Tapi syukurlah cinta dan hati kita masih bisa saling menjaga hingga kini dan nanti.
            “Hari ini awal musim semi di sini. Semua bunga tengah bermekaran dengan indah. Seolah mereka akan hidup seribu tahun lagi. Sama seperti cinta kita yang akan selalu merekah hingga nanti.”, sapamu lewat Skype pagi ini.
            “Benarkah? Apakah mereka lebih indah dariku?”, candaku.
            “Tentu kalian berbeda. Semua bunga itu tak ada apa – apanya dibandingkan denganmu. Kau ini kan jodohku. Jadi kau tidak perlu khawatir. Aku akan selalu setia untukmu. Tapi kau harus ingat kau juga harus menjaga hatimu hanya untukku. Kau mengerti?”, balasnya.
            Aku hanya mengangguk. Sekuat tenaga aku menahan rindu ini. Sekarang aku setengah mati menahan air mataku. Ku paksakan tersenyum meski itu sulit bagiku.
            “Tenanglah! Semua akan baik – baik saja. Kau hanya perlu menunggu sedikit lebih lama lagi. Aku akan pulang. Kau tunggu aku di sana, ya! Semoga harimu menyenangkan! Aku akan menghubungimu lagi nanti.”, tutupnya.
            Aku hanya bisa mengangguk saja untuk yang kesekian kalinya. Kali ini air mataku sukses berjatuhan. “Sedikit lebih lama lagi”, katamu. Hanya pepatah yang mengatakan waktu akan cepat berlalu yang tengah memperbaiki goresan demi goresan rinduku kini.

            Menunggu dan menunggu. Menanti kabarmu setiap hari. Satu keyakinan hatiku. Kau pasti kan kembali untukku. Missing You.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

방탄소년단 | BTS | FILM OUT [SONG LYRICS]

The Mirror of Sky Castle

Cover|KUN, CHENLE - free love (HONNE) [SONG LYRICS]