Blue Happiness ~ Part XI (END)
Part XI ~END
Aku
dan Ken tertunduk dan terdiam. Guru Shin menatap kami dengan sedikit gusar. Aku
sadar apa yang baru saja ku lakukan, berlari di lorong bukanlah sesuatu hal
yang bagus.
“Poetry?”,
tanya Guru Shin.
“Iya,
tidak seharusnya berlarian di lorong seperti tadi.”, jawabku pelan.
“Setidaknya kalian tahu kesalahan
kalian. Sekarang kalian kembali ke kelas.”, tutup Guru Shin.
Kami kembali ke kelas. Aku masih
terdiam. Jujur, aku malu. Ken melirik ku sesaat. Aku tahu dia juga mungkin
sedang bingung harus berbuat apa.
“Hmnnn, jadi sekarang kita boleh
berteman?”, tanya Ken hati-hati.
“Terserah.”, jawabku.
Aku memalingkan wajahku dengan malu.
Sejenak hatiku terasa merekah. Sekilas aku tahu Ken sedang mencuri senyum kecil
bahagianya. Aku bersyukur semua drama sendu ini sudah berakhir. Aku mulai bisa
menerima kenyataan ini. River memang tak lagi bisa menemaniku. Tapi semua
kenangan tentangnya akan terus ada untukku. Aku sudah berhasil berdamai dengan
semua drama masa lalu ini. Dan. Sekarang sebuah kisah yang baru juga telah
dimulai. Siapa yang akan bisa menebak tentang apa yang akan terjadi dengan ku,
dengan kisahku selanjutnya dan tentunya aku dan Ken? Semoga setiap bahagia akan
selalu menemukan kebahagiaannya dengan cara yang indah.
Pesan River
“Poetry, mungkin
ini akan jadi saat terakhir dimana kamu dan aku bersama seperti ini. Aku bukan
orang yang sempurna tapi terima kasih karena sudah menerima ku yang seperti
ini. Entah sudah berapa kali aku membuatmu khawatir dan sedih. Apalagi ditambah
dengan kondisi ku yang seperti ini. Aku ingin kamu menemukan kebahagiaanmu. Hari
dimana kamu mengembangkan senyum bahagiamu. Hari dimana kamu akan baik-baik
saja mesti tanpa aku. Hari dimana nantinya kamu akan siap mengucapkan selamat
tinggal dengan hati yang ikhlas. Ini mungkin berat untukmu. Tapi kau pun tahu
ini juga teramat sulit untukku. Kelak ku harap kau bisa menemukan seorang yang
lebih baik dari ku. Dan. Aku harap itu adalah orang yang telah pernah ku jumpai
itu. Dia orang yang sangat baik. Tapi mungkin juga akan sulit untukmu
menerimanya. Tapi sebagian dari ku ada padanya. Semoga takdir akan menemukan
kalian bersama. Sejak awal dan sampai di saat - saat terkahir ini, Poetry, kamu
adalah cinta pertama dan terakhirku. Satu kebahagiaan terindah dalam hidupku
karena aku juga adalah cinta pertama dan terkahirmu. Hiduplah dengan baik dan
temukan kebahagiaanmu. Semoga setiap bahagia akan selalu menemukan kebahagiaannya
dengan cara yang indah untukmu.”
Komentar
Posting Komentar