Sweet Melting X Dreamy Dream

Hening Aku tak pernah tahu apa itu rasa Bagaimana seseorang bisa jatuh hati Berbunga ketika bertemu Dan merindu kala tak bersua Malam itu yang ku tahu Aku sedang menapaki babak baru Pergi tanpa arah Hanya dengan berbekal dorongan udara Aku tak melihatmu Aku tak sadar kau pun ada Hingga seseorang menunjuk ke arahmu Seolah takdir sedang berhembus Aku ikut berbalik ke arah mu Ya, itulah saat pertama kali aku melihatmu Jam berhenti berdetak Aku terdiam dalam heningku Kau tersenyum manis di sana Sejak saat itu aku tak pernah lepas Selalu kau yang ku cari dalam radarku Sekalinya kau dekat Aku justru salah berlaku Aku hanya mampu terdiam dalam heningku Tanpa ku sadar aku mengacuhkanmu Aku tak peduli dan justru berpaling lalu pergi Tahukah kamu saat itu aku selalu takut? Karena semua yang ku tahu rasa ini pasti tak terbalas Tak peduli betapa banyak doaku ku ucap Air mata yang tumpah tanpa suara Aku tahu kau pun ada bukan untukku Tapi harapan ini tak pernah

Resep Martabak Mie Mini   Bahan : - Supermi Ayam Bawang 1 bungkus - Telur 1 butir - Sosis 2 - Daun bawang ukuran sedang 2 / panjang 1 -  Tepung Bumbu Sajiku 2 sendok makan - Garam secukupnya  - Minyak goreng secukupnya Cara membuat : 1. Masak Supermi Ayam Bawang sesuai anjuran di belakang kemasan 2. Potong sosis dan daun bawang kecil-kecil 3. Campurkan supermi, telur, sosis, daun bawang, tepung bumbu dan garam menjadi satu 4. Panaskan minyak goreng secukupnya 5.  Ambil satu sendok makan adonan supermi tadi dan goreng hingga kuning keemasan 6. Lakukan langkah kelima tadi sampai adonan habis 7. Sajikan dengan saus tomat dan sambal  

   Apa kabar semuanya? Hari ini saya akan share resep cemilan yang biasa dibuat di rumah.  Selamat mencoba~ Resep Martabak Telor Gule Bahan : Telor Kulit Lumpia Daging Ayam Wortel Daun Bawang Bumbu Gule Cap Bambu Bumbu Penyedap Rasa Air Minyak Goreng Noted : 10 butir telur untuk satu bungkus bumbu gule cap bambu Cara Membuat : 1. Campurkan bumbu gule dengan air secukupnya. 2. Masukkan telur dan kocok telur seperti membuat telur dadar biasanya. 3. Potong wortel, daun bawang, dan daging ayam 4. Campurkan telur yang sudah dikocok tadi dengan potongan wortel, daun bawang dan daging ayam. 5. Masukkan bumbu penyedap rasa secukupnya dan campurkan 6. Potong kulit lumpia menjadi dua dengan bentuk segitiga 7. Panaskan minyak goreng diatas teflon 8. Masukkan satu potong kulit lumpia, lalu tuangkan satu sendok sayur adonan telur tadi 9. Goreng sampai matang 10. Sajikan.  

~Melanjutkan dari yang sebelumnya .... Part 1 * Part 1 - Welcome Back to Hotel Del Luna Part 2~    Kisah Go Chan Sung pun dimulai. Pada awalnya ayahnya telah memberitahunya tentang Jang Man Wol. Dia bahkan dilarang kembali ke Korea oleh ayahnya. Dengan bantuan Jang Man Wol, Go Chan Sung berhasil lulus dari Harvard sehingga ia pun diperhitungkan oleh banyak hotel ternama untuk dijadikan manajernya. Setiap di hari ulang tahunnya Go Chan Sung selalu menerima pemberian bunga dari Jang Man Wol. Dan kali ini ketika Go Chan Sung kembali ke Korea secara khusus Jang Man Wol mengantarkan sendiri bunga tersebut. Sekaligus menjelaskan maksud kedatangannya. Tentu saja Go Chan Sung menolak Jang Man Wol. Hingga akhirnya Jang Man Wol pun membuat Go Chan Sung bisa melihat hantu. Go Chan Sung pun mulai berpikir untuk melarikan diri. Padahal saat itu ia juga baru saja diterima menjadi manajer hotel di sebuah hotel ternama di Korea. Ia pun sampai diikuti oleh seorang hantu wanita yang buta.     I

   Part 1 ~    Baiklah, berdasarkan hasil polling di akun twitter, maka next posting kali ini adalah tentang review kembali dan Hotel Blue Moon. Buat yang belum tahu seputar Hotel Blue Moon, ini adalah sebuah ending yang dibuat sebagai awal cerita yang baru setelah menghilangnya Hotel Del Luna. Silahkan baca dulu review awal yang sudah dibuat di blog ini sebelumnya dari Hotel Del Luna. Berikut adalah link nya  https://nandalarasati9.blogspot.com/2019/09/welcome-to-hotel-del-luna.html     Hotel Del Luna    Untuk kali ini yang akan saya review adalah seputar alur cerita yang lebih lengkap lagi, ditambah dengan sejumlah pelajaran tentang kehidupan yang bisa diambil dan yang pasti kemungkinan next season dari drama ini yaitu Hotel Blue Moon.    Hotel Del Luna ini menceritakan tentang sebuah penginapan yang menjadi tempat perisitirahatan para hantu dan arwah sebelum menyeberang ke akhirat. Disina mereka dapat menikmati berbagai fasilitas yang disediakan sesuai dengan keinginan

   Sebagai salah satu orang yang juga sangat mengagumi IU, tentu saja drama Hotel Del Luna ini begitu menarik perhatian saya. Sejujurnya ini adalah drama dengan unsur horror atau drama yang menampilkan wujud hantu yang saya tonton. Sebelumnya sekalipun sangan tertarik, saya tidak akan punya keberanian sama sekali untuk menontonnya. Tapi entah kenapa drama ini seolah menarik saya masuk ke dalamnya. Saya pun sampai sangat ingin sekali membahasnya di blog ini. Padahal butuh banyak sekali waktu untuk mengumpulkan niat untuk kembali membuka notebook dan menulis di blog ini. Well, selamat datang kembali. Silahkan masuk dan berkunjung. Hotel Del Luna    Hotel Del Luna adalah sebuah drama Korea Selatan yang ditulis oleh salah satu penulis skenario drama terbaik yaitu Hong Sister. Drama ini berhasil meraih rating yang sangat tinggi dalam slot penayangannya. Drama ini tayang di TvN pada slot Sabtu dan Minggu malam. Dengan jumlah 16 episode, drama ini berhasil menyuuhkan jalan ceri

     Sky Castle adalah sebuah drama korea besutan JTBC di tahun 2019 ini. Jujur pada awalnya saya juga tidak tahu tentang drama ini. Saat drama ini viral di internet pun saya hanya terlihat menanggapinya dengan sekilas. Tapi dalam sekilas itu saya yakin ada satu hal yang sangat berbeda. Pada akhirnya saya pun membuktikan hal itu sendiri. Setelah akhirnya saya menemukan waktu senggang untuk menonton drama ini. Harus saya akui. Dari segi alur cerita, penokohan hingga settingnya, drama Sky Castle ini adalah salah satu drama terbaik yang pernah saya tonton. Kalau biasanya saya hanya tertarik menonton drama karna aktris atau aktornya dan saya cenderung memilih drama dengan cerita yang sederhana. Tapi seperti yang kita lihat ada banyak kejutan di drama ini. Bahkan saya bisa katakan drama ini berhasil menyentuh klimaks nya dengan sangat sempurna. Setiap karakter berhasil menunjukkan setiap sisi penokohan dengan sangat baik. Bahkan setiap konflik yang dimunculkan sama sekali tidak membuat say

Part XI ~END Aku dan Ken tertunduk dan terdiam. Guru Shin menatap kami dengan sedikit gusar. Aku sadar apa yang baru saja ku lakukan, berlari di lorong bukanlah sesuatu hal yang bagus. “Poetry?”, tanya Guru Shin. “Iya, tidak seharusnya berlarian di lorong seperti tadi.”, jawabku pelan.             “Setidaknya kalian tahu kesalahan kalian. Sekarang kalian kembali ke kelas.”, tutup Guru Shin.             Kami kembali ke kelas. Aku masih terdiam. Jujur, aku malu. Ken melirik ku sesaat. Aku tahu dia juga mungkin sedang bingung harus berbuat apa.             “Hmnnn, jadi sekarang kita boleh berteman?”, tanya Ken hati-hati.             “Terserah.”, jawabku.             Aku memalingkan wajahku dengan malu. Sejenak hatiku terasa merekah. Sekilas aku tahu Ken sedang mencuri senyum kecil bahagianya. Aku bersyukur semua drama sendu ini sudah berakhir. Aku mulai bisa menerima kenyataan ini. River memang tak lagi bisa menemaniku. Tapi semua kenangan tentangnya akan terus a

Part VIII Rasanya aku ingin segera berlari sekencang-kencangnya. Lari dari semua kenyataan ini. Aku benar-benar ingin lari dari semua ini. Tanpa ku sadar langkahku mulai bergerak. Aku benar-benar lari sekarang. Suara derap sepatuku membuat seisi lorong sekolah menjadi berisik. Teriakan murid lain bahkan para guru yang memanggilku dengan keras hanya terdengar lirih di telingaku. Entah apa yang merasuki ku. Aku benar-benar merasa kacau. Puluhan anak tangga ku turuni dengan cepat. Hembusan angin di taman sekolah bahkan terasa amat berat. Tangisanku mulai terisak. Air mataku mulai berjatuhan. Aku sadar. Aku menangis. Pelarianku pun terhenti. Aku berhenti tepat di halaman belakang sekolah. Aku berjalan pelan menuju sudut halaman ini. Aku pun langsung duduk dan menangis sekeras-kerasnya. Berbagai pikiran berkecamuk dalam hatiku. Ada apa dengan aku ini? Memangnya Ken itu siapa? Kenapa dia bisa menggetarkan hatiku? Bahkan saat bersama River pun hati ini tak pernah bergetar sehe

PART VII             Keesokan harinya, aku mulai berjalan dengan malas ke sekolah. Apa yang aku alami kemarin benar-benar tidak kusukai. Ingatanku akan River seakan mulai lelah dalam pikiranku. Semalam aku tak bisa tidur gara-gara ulah Ken itu. Sejenak apa yang ku alami dengannya seolah membuatku bersalah sendiri pada River. Aku mulai berpikir sepertinya River bisa saja bersedih melihatku yang seperti ini. Aku tidak bahagia karena River. River, orang yang padahal selalu membuatku bahagia. Tapi, sekarang aku justru terus bersedih dan tidak bahagian karenanya.             Entah sejak kapan juga, aku mulai juga memikirkan River dan Ken secara bersamaan. Ketimbang membandingkan mereka, aku lebih mencoba untuk mencari pembenaran atas sikapku sendiri terhadap mereka.             Tanpa ku sadar, aku berjalan ke kelas tanpa memperhatikan sekitarku. Aku duduk begitu saja di bangkuku. Aku terus terjebak dalam lamunanku sendiri. Aku terjebak di antara pikiranku tentang River dan Ken.

Part VI             Sayangnya, malam itu aku hanya melewatkan keherananku begitu saja. Aku tak peduli dengan yang lain. Selama River masih berada disampingku. Semua sudah terasa cukup bagiku. Tapi, malam itu menjadi malam terakhir untukku melihatnya.             Matahari telah bersinar cerah. Aku menunggu River di taman dekat rumah sakit. Pagi ini terasa begitu tenang. Tapi, aku tidar sadar ini akan menjadi pagi terakhir bagi River.             Dari kejauhan aku melihat River. Aku hendak memanggilnya. Tapi, sepertinya ada yang lain. River berjalan ke arah yang lain. Aku pun merasa heran. Aku putuskan untuk mengikutinya secara diam-diam.             River terus berjalan ke arah ujung taman ini. Ia bersikap seolah ada sesuatu. Tapi, bahkan aku tidak tahu itu. Hingga akhirnya kami sampai di sudut lain taman ini. Aku merasa semakin ada yang aneh.             Tiba-tiba saja dari sudut lain, anak laki-laki yang kemarin itu muncul. River dan dia sama-sama terlihat gelisah.

Part V Bukankah kopi itu memang terasa pahit? Bukankah dalam hidup mungkin juga begitu? Kalau begitu kenapa kau tidak membiarkanku menikmatinya saja?”, ucap Ken.        Saat itu juga aku menghentikan langkahku di ambang pintu. Aku terdiam dan tertunduk. Ken melewatiku begitu saja. Aku ingat hari itu. Pertama kali kami bertemu. ~Flash back…           Aku mencari River. Suster bilang tadi River ingin pergi ke taman. Tapi sekarang sedang panas-panas nya. Notifikasi di hp ku menunjukkan 33 derajat celcius panasnya. Tidak mungkin orang seperti dia mau keluar di saat seperti ini.              Di halaman rumah sakit tidak ada. Di lorong-lorong rumah sakit di sekitar kamarnya juga tidak ada. Aku sudah tidak sabar ingin menunjukkan ini padanya. Lagipula River tak akan suka kalau kopi kalengnya tak dingin.              Hingga sore aku tak juga menemukkannya. Aku sampai lelah sendiri. Aku pun menunggu River di ruang tunggu dekat kamarnya. Aku sampai ketiduran sesaat.