Blue Happiness ~ Part XI (END)
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOYtO_DMom89u8SlKD2PglBk2NsDglPr9ph8OVOCCcvAnPPpTeJA183mWNvpHk1OdcZdTfEN-hrU_7dCtDRcTwP-_NFXpRir40VQHVCa5ouIKIIUymqqFkvciW8GeEFW4z7IdGfwFipJLD/s320/Blue+Happiness.jpg)
Part XI ~END Aku dan Ken tertunduk dan terdiam. Guru Shin menatap kami dengan sedikit gusar. Aku sadar apa yang baru saja ku lakukan, berlari di lorong bukanlah sesuatu hal yang bagus. “Poetry?”, tanya Guru Shin. “Iya, tidak seharusnya berlarian di lorong seperti tadi.”, jawabku pelan. “Setidaknya kalian tahu kesalahan kalian. Sekarang kalian kembali ke kelas.”, tutup Guru Shin. Kami kembali ke kelas. Aku masih terdiam. Jujur, aku malu. Ken melirik ku sesaat. Aku tahu dia juga mungkin sedang bingung harus berbuat apa. “Hmnnn, jadi sekarang kita boleh berteman?”, tanya Ken hati-hati. “Terserah.”, jawabku. Aku memalingkan wajahku dengan malu. Sejenak hatiku terasa merekah. Sekilas aku tahu Ken sedang mencuri senyum kecil bahagianya. Aku bersyukur semua drama sendu ini sudah berakhir. Aku mulai bisa menerima kenyataan ini. River memang tak lagi bisa menemaniku. Tapi semua kenangan tentangnya akan terus a