Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Story~ TIK TOK. TIK TOK. TIK TOK. TOLONG SEMBUYIKAN AKU!

TIK TOK. TIK TOK. TIK TOK. TOLONG SEMBUYIKAN AKU! Tik tok. Tik tok. Tik tok. Jam dinding berdetak. Aku tetap terdiam. Hatiku mengajak memikirkan masa depan. Pikiranku tertuju pada satu titik. Google. Mendadak titik itu membawaku ke masa lampau. Terkenang indahnya masa kecil di bangku SD. Aku masih ingat saat guruku memuji puisi buatanku.             Sekilas kenangan itu menyadarkanku. Bukankah itu tandanya aku bisa menulis? Seketika itu juga aku langsung menyelami Google. Ku cari dengan rasa berdegub kencang. Ku kumpulkan setiap kabar demi kabar lomba menulis. Aku dapat. Aku putuskan untuk mengembalikan semangat menulisku.             Detik per detik. Menit berlalu. Jam melaju. Hari berganti. Dengan sabar namun penuh semangat ku tulis cerpen demi cerpen. Puisi demi puisi. Aku pun menyadari bahwa aku telah berhasil mengembalikan keceriaanku dalam menulis.             Tapi masih ada satu yang menghalangi langkahku. Aku tak ingin ada orang yang tahu tentang aksiku ini. Aku taku

Story~ Masa Lalu Namida

Masa Lalu Namida Selamat pagi, dunia! Apa kabar ? Hari ini semangat pagi memenuhi kamar tidurku. Ku bergegas bangun dari tempat tidurku. Ku buka jendela kamarku dan ku hirup nikmatnya udara pagi ini. Jam di meja belajarku sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Aku bersiap berangkat ke sekolah.             “Pagi, Pa, Ma! Aku langsung berangkat, ya! Takut telat, nih!“, ucapku riang di ruang makan.            “Kamu yakin gak mau sarapan dulu? Nanti kamu sakit perut lagi terus lemas di sekolah“, ujar Mama khawatir.             “Tenang aja, Ma, aku kan anak kuat! Iya, kan, Pa ?“, jawabku.             “Ya, pastilah! Hati – hati, ya!“, jawab Papa yang diikuti gelengan kepala Mama.             Aku pun berangkat ke sekolah. Sendiri. Maklumlah aku orang baru disini. Keluargaku baru pindah kemarin pagi. Dengan santai ku kayuh sepedaku. Jarak antara rumah dan sekolah baruku memang tak terlalu jauh. Hanya berjarak empat blok dari rumahku.           Rumah baru. Sekolah baru. Tetangga baru.

Story~ LemonOrange

LemonOrange Pagi ini terasa dingin. Embun tak terlihat. Semua biru. Hujan turun dengan derasnya. Membasahi setiap jengkal bumi ini. Pagi mendung ini telah berhasil melunturkan semangat pagiku. Dengan lemas ku putar papan tutup menjadi buka. Pandanganku terlihat sendu dari balik pintu kafe. Suasana pun semakin membiru. Aku bergegas masuk.             Ku putar lagu milik Yoseob “BEAST” – Caffeine. Suasana semakin biru dan bertambah biru. Ku lanjutkan pekerjaanku. Membersihkan dan menyiapkan banyak hal untuk kafe “LemonOrange”ku. Hari ini mungkin kafe akan sepi. Satu dua jam berlalu. Tak ada satu orang pelanggan pun datang. Hujan pun seolah enggan berhenti menangis.             “Maaf! Permisi!”, pintu kafe terbuka.             “Selamat datang! Ada yang bias ku bantu?”, tanyaku menghampirinya.             “Maaf! Aku kehujanan. Apa aku bisa meminta sesuatu yang hangat?”, tanyanya lembut.             “Baiklah, akan ku bawakan secangkir coklat panas. Silahkan duduk terlebih dahul