Seminar Nasional "Peluang dan Ancaman Terhadap Keberlangsungan Profesi Akuntan di Era Mea"


Sekilas Ringkasan dari Materi
      Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbaik di ASEAN. Salah satu faktor yang mendukung terwjudnya hal tersebut adalah kondisi pokitik dan ekonomi yang stabil di Indonesia. Hal ini tentu bisa menjadi peluang bagi Indonesia di era MEA ini. Akan tetapi, Indonesia tetap harus menghadapi sejumlah ancaman. diantaranya adalah daya saing produk (terutama dalam hak produk, harga, dan desain), kemampuan sdm yang ada (terutama dalam hal kualitas skill dan sektor bahasa), masuknya sejumlah perusahaan besar ke Indonesia melalui sejumlah investasi, dan perbankan (terutama dalam hal lalu lintas devisa).
        
        Ada empat kunci dalam menghadapi MEA yaitu,
- Perputaran barang
- Perputaran tenaga kerja / sdm
- Perputaran jasa (termasuk akuntansi)
- Perputaran valuta asing / uang
       
       Melalui Drs. Agus Subyantara, Ak, MM, CPA (Wakil Ketua IAI Jatim Bidang Keanggotaan, dijelaskan mengenai Struktur Organisasi IAI, Sejarah dan Perkembangan IAI, serta Peran IAI itu sendiri. IAI juga turut berperan serta di dalam RUU Pelaporang Keuangan, dimana nantinya Laporan Keuangan harus ditandatangani oleh seorang akuntan yang bergelar CA. Beliau juga memberikan sejumlah tips di dalam ujian CA. Seperti, harus konsisten di dalam menjawab soal antara soal pilihan berganda dengan soal essay. kemudian, tentu harus belajar dan sebagai mahasiswa harus mengerjakan tugas dari dosen sendiri. Selain itu juga dibahas mengenai creative accounting dimana hal ini nantinya juga akan bisa menimbulkan dilemma accounting.

        Pada sesi kedua, melalui Prof. Dr. Dian Agustia, SE., M.Si., Ak (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga), terdapat pembahasan mengenai 4 pilar MEA 2015, implementasi AEC 2015, dan MRA 2015. Kemudian juga dijelaskan pula mengenai sebaran akuntan publik di Indonesia berdasarkan rentang usianya. 


 (buatan sendiri)

 Selanjutnya adalah pembahasan mengenai perkembangan ilmu akuntansi di dalam profesi akuntan publik dan siapkah kita menghadapi MEA? Melalui kurikulum, kewirausahaan dan softskill dan hardskill diharapkan nantinya mahasiswa bersama dengan perguruan tinggi di Indonesia bisa mengahadapi MEA dengan siap. Ada sesi sharing juga dengan para peserta seminar, dimana dalam hasil sharing tersebut bagaimana kita sebagai mahasiswa bisa mempersiapkan diri melalui kegiatan di kampus, yaitu dengan learning method yang tepat, meningkatkan percaya diri (salah satunya dengan aktivitas mahasiswa) dan peningkatan soft skill.

         Untuk sesi terakhir, melalui Drs. M. Jusuf Wibisana, MEc., C.A., C.P.A. (PWC Indonesia) dijelaskan mengenai keuntungan memiliki gelar CA. Diantaranya adalah 
- bisa mendirikan kantor jasa akuntansi
   .dimana kita bisa menawarkan jasa pelaporan laporan keuangan dan sistem informasi akuntansi, serta membantu manajemen dalam hal perpajakkan. (untuk perpajakkan harus ditambah dengan mengikuti ujian brevet)
     .tanpa CA kita bisa mendirikan kantor jasa untuk menyediakan informasi tapi tidak akan diakui oleh Kementrian Keuangan (Kemenkeu). 
 Selanjutnya adalah CA vs CPA. Perbedaan terbesar terletak pada kata Public bukan pada Chargeted / Certified  nya. Seorang CPA bisa memberikan keyakinan di dalam mengaudit perusahaan baik yang sudah go public  atau yang non public . Sebagai seorang akuntan yang memiliki gelar CPA, kita bisa meningkatkan kompetensi kita. Untuk menghadapi MEA, Indonesia memang tidak semaju Malaysia, Filiphina, Thailand, dan Singapura, akan tetapi Indonesia masih bisa meningkatkan diri dengan meningkatkan kompetensi akuntansinya dan communciction skill nya baik dalam bahasa ataupun di dalam sharing  ide. 




- T H E    M O M E N T S -











 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Mirror of Sky Castle

방탄소년단 | BTS | FILM OUT [SONG LYRICS]

Cover|KUN, CHENLE - free love (HONNE) [SONG LYRICS]