Renungan Senja
Sudah kuduga senja hanya kagum pada bintang, Tanpa pernah bersua seolah sudah terlalu sering berjumpa, Cerita yang ia kenang hanyalah sekedar khayalan jenaka, Pantaskah diubah jadi nyata walau hanyalah sekedar dalam bunga tidur, Bukankah senja tak punya pilihan? Bukankah senja hanya mampu diam dalam sepinya menjelang malam? Bukankah sulit bagi senja untuk bertemu sang bintang? Mungkinkan langit biru itu telah melebur jadi bintang? Senja masih mungkin bertemu langit biru itu, Tapi kala langit biru telah bersinar berganti jadi bintang Mungkinkah ada kesempatan bagi senja untuk memeluk bintang? Menenangkan sang bintang dari terik sinarnya sendiri? Membantu sang bintang dari gelapnya kabut malam? Mengiringi langkah sang bintang dari derasnya tatap iri sang rembulan dan para awan gelap pengikutnya Senja hanya mampu bergantung pada Penulis takdir Senja hanya mampu mengharap pada Pemilik masa Apalah daya juga senja yang sekedar tulip kala harus bersaing dengan cantiknya mawar?...